1. Jenis Kateter yang Umum Digunakan
Kateter dapat dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan fungsi dan durasi penggunaannya:
Kateter Foley (Indwelling Catheter): Kateter ini dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra dan biasanya digunakan untuk jangka waktu lama. Kateter Foley dilengkapi dengan balon kecil di ujungnya untuk menjaga agar tetap berada di tempat.
Kateter Intermiten: Kateter jenis ini digunakan secara berkala untuk mengosongkan kandung kemih. Biasanya, kateter ini digunakan beberapa kali dalam sehari dan kemudian dilepaskan.
Kateter Suprapubik: Kateter ini dimasukkan melalui sayatan kecil di perut langsung ke kandung kemih. Biasanya digunakan untuk pasien yang memerlukan kateterisasi jangka panjang atau tidak dapat menggunakan kateter melalui uretra.
2. Pertimbangan dalam Pemilihan Kateter
Pemilihan kateter yang sesuai harus mempertimbangkan beberapa faktor berikut:
Kondisi Medis Pasien: Lansia dengan kondisi tertentu, seperti hiperplasia prostat atau striktur uretra, mungkin lebih cocok menggunakan kateter suprapubik daripada kateter uretra.
Durasi Penggunaan: Untuk penggunaan jangka pendek, kateter intermiten sering kali menjadi pilihan karena risiko infeksi yang lebih rendah dibandingkan kateter Foley.
Risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK): Pasien lansia rentan terhadap ISK. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kateter dengan bahan yang minim iritasi dan memastikan prosedur pemasangan dilakukan dengan steril.
Kenyamanan dan Mobilitas: Kateter suprapubik sering kali lebih nyaman bagi pasien dengan tirah baring lama karena mengurangi risiko luka tekan di area uretra.
3. Dampak Psikologis dan Sosial
Selain aspek medis, dampak psikologis dan sosial dari penggunaan kateter juga harus diperhatikan. Beberapa pasien lansia mungkin merasa malu atau cemas terkait penggunaan kateter. Komunikasi yang baik antara tenaga medis, pasien, dan keluarga sangat penting untuk memberikan pemahaman dan mendukung penerimaan pasien terhadap perangkat ini.
4. Perawatan Kateter
Perawatan kateter yang tepat meliputi:
Membersihkan area pemasangan kateter setiap hari dengan antiseptik.
Memastikan tidak ada lipatan atau sumbatan pada selang kateter.
Mengganti kateter sesuai jadwal yang dianjurkan oleh tenaga medis.
Kesimpulan
Pemilihan kateter yang tepat untuk pasien lansia dengan tirah baring lama merupakan keputusan yang harus mempertimbangkan kondisi medis, kenyamanan, dan risiko infeksi. Dengan perawatan yang optimal, penggunaan kateter dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien sekaligus mencegah komplikasi lebih lanjut. Peran keluarga dan tenaga medis sangat penting dalam mendukung pasien lansia dalam menghadapi tantangan ini.