Penyebab Luka Dekubitus pada Pasien Stroke susah Sembuh

Luka dekubitus atau yang sering disebut dengan luka tekan merupakan masalah yang sering dihadapi oleh pasien stroke. Penyakit stroke sendiri sering kali menimbulkan komplikasi yang kompleks, salah satunya adalah luka dekubitus.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas penyebab luka dekubitus pada pasien stroke yang sulit sembuh, serta menghubungkannya dengan kondisi darah yang terlalu kental pada pasien stroke.

Pengertian Luka Dekubitus

Luka dekubitus adalah kerusakan pada kulit dan jaringan yang terjadi akibat tekanan yang terus-menerus pada area tubuh tertentu. Tekanan tersebut bisa terjadi ketika seseorang dalam keadaan tertidur atau tidak dapat bergerak untuk waktu yang lama. Pasien stroke seringkali mengalami keterbatasan gerakan, sehingga berisiko tinggi mengalami luka dekubitus.

Penyebab Luka Dekubitus pada Pasien Stroke

  1. Keterbatasan Gerakan: Pasien stroke seringkali mengalami gangguan gerakan, baik itu paralisis sebagian maupun total pada salah satu sisi tubuh. Hal ini membuat mereka sulit untuk mengubah posisi tubuh secara rutin, sehingga meningkatkan risiko terjadinya tekanan yang berlebihan pada satu area tubuh.
  2. Gangguan Peredaran Darah: Stroke dapat mengganggu aliran darah ke berbagai bagian tubuh. Ketika darah tidak mencapai area-area tertentu dengan cukup, maka proses penyembuhan luka akan terhambat. Kondisi ini memperburuk risiko terjadinya luka dekubitus dan menyebabkan kesulitan dalam penyembuhannya.
  3. Kehilangan Sensasi: Beberapa pasien stroke juga mengalami hilangnya sensasi pada sebagian tubuh mereka, sehingga mereka tidak merasakan ketika ada tekanan yang berlebihan pada suatu area. Hal ini membuat mereka tidak menyadari adanya luka dekubitus sampai luka tersebut menjadi parah.
  4. Kondisi Kulit yang Rentan: Pasien stroke umumnya memiliki kondisi kulit yang lebih rentan terhadap kerusakan. Faktor seperti dehidrasi, kurangnya nutrisi, dan kelemahan sistem kekebalan tubuh dapat membuat kulit menjadi lebih tipis dan rentan terhadap kerusakan.
  5. Ketidakmampuan untuk Merawat Diri Sendiri: Beberapa pasien stroke mungkin membutuhkan bantuan untuk melakukan perawatan diri, termasuk perubahan posisi tubuh secara teratur. Jika mereka tidak mendapatkan bantuan yang cukup, maka risiko terjadinya luka dekubitus akan semakin meningkat.

Hubungan dengan Kondisi Darah yang Terlalu Kental

Selain faktor-faktor di atas, kondisi darah yang terlalu kental pada pasien stroke juga dapat memperburuk risiko terjadinya luka dekubitus. Stroke seringkali disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak, yang dapat mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh. Kondisi darah yang terlalu kental, atau yang biasa disebut dengan hiperkoagulabilitas, dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah yang tidak diinginkan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan stroke.

Pasien stroke yang mengalami hiperkoagulabilitas memiliki darah yang cenderung lebih kental dari biasanya. Hal ini dapat mengganggu aliran darah ke jaringan-jaringan tubuh, termasuk area-area yang rentan terkena tekanan seperti tulang belakang, tumit, atau bagian tubuh lain yang sering kali menjadi titik tekanan pada pasien yang terbaring dalam waktu yang lama.

Selain itu, darah yang terlalu kental juga dapat memperlambat proses penyembuhan luka. Darah yang mengalir dengan lancar membawa nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan, namun pada pasien dengan hiperkoagulabilitas, aliran darah menjadi terhambat sehingga proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat.

Penanganan Luka Dekubitus pada Pasien Stroke

Perubahan Posisi Secara Rutin: Penting untuk melakukan perubahan posisi tubuh secara teratur pada pasien stroke untuk mengurangi tekanan pada area-area yang rentan terkena luka dekubitus.

Pemberian Nutrisi yang Cukup: Nutrisi yang baik sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Pasien stroke perlu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, terutama protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan.

Perawatan Kulit yang Baik: Menjaga kebersihan dan kelembaban kulit, serta menggunakan pelindung seperti bantal khusus anti-dekubitus, dapat membantu mencegah terjadinya luka dekubitus.

Pengobatan yang Tepat: Pengobatan untuk mengatasi hiperkoagulabilitas dan memperbaiki aliran darah pada pasien stroke dapat membantu mengurangi risiko terjadinya luka dekubitus dan mempercepat proses penyembuhannya.

Perawatan Medis yang Teratur: Pasien stroke memerlukan perawatan medis yang teratur, termasuk pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi darah dan risiko terjadinya komplikasi seperti luka dekubitus.

Kesimpulan

Luka dekubitus pada pasien stroke merupakan masalah serius yang dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka. Beberapa faktor seperti keterbatasan gerakan, gangguan peredaran darah, kondisi kulit yang rentan, dan ketidakmampuan untuk merawat diri sendiri dapat meningkatkan risiko terjadinya luka dekubitus. Selain itu, kondisi darah yang terlalu kental pada pasien stroke juga dapat memperburuk risiko terjadinya luka dekubitus dan menyulitkan proses penyembuhannya. Oleh karena itu, penanganan yang tepat dan perawatan yang teratur sangatlah penting untuk mencegah dan mengatasi masalah luka dekubitus pada pasien stroke.

Posting Komentar

Ada yang mau didiskusikan ? Boleh komen di bawah ya.