Saat pertama kali lahir, tubuh manusia sudah dibekali oleh sistem imun yang dikenal dengan sistem imun bawaan atau dikenal dengan istilah innate immunity. Sel imun yang bekerja pada innate imunity meliputi : sel dendrit, makrofag, sel mast, eosinofil dan basofil. Sistem innate immunity memiliki respon yang cepat dalam melawan penyebab penyakit atau patogen.
Selain innate immunity, mekanisme pertahanan kesehatan tubuh juga dibantu oleh imun adapatif yang terdiri atas imun humoral (memproduksi antibodi) dan seluler. Kelompok imun adaptif akan melakukan perlawanan setelah mendapatkan informasi berupa pengenalan antigen yang kemudian akan mengaktivasi sel limfosit B dan T untuk menjadi imun spesifik menyesuaikan jenis patogen yang menyerang tubuh.
Semua sistem imun yang bekerja melawan patogen membutuhkan dukungan nutrisi yang baik agar dapat bekerja secara maksimal. Adapun nutrisi yang dibutuhkan seperti asupan vitamin, mineral, asam amino dan glukosa sebagai bahan produksi energi bagi sel imun. Namun ketika dalam kondisi sakit, terkadang tubuh akan sulit untuk menerima asupan nutrisi atau bahkan tidak mampu menyuplai nutrisi menuju sel imun untuk bekerja aktif, contohnya pada kasus diabetes.
Diabetes dan Sistem Imun
Pasien diabetes umumnya memiliki masalah pada hormon insulin. Hal tersebut kemudian menyebabkan terganggunya penggunaan gula dalam darah menuju sel untuk diubah menjadi energi. Dengan demikian jika sel imun juga kekurangan asupan nutrisi untuk memproduksi energi dalam menjalankan proses. Maka kinerja sistem imun akan berkurang. Gejala klinis yang akan timbul pada pasien diabetes berhubungan dengan sistem imun adalah munculnya infeksi seperti osteomyelitis dan gangguan penyembuhan ketika terjadi luka.
Gejala klinis lain pada penderita diabetes adalah sering lapar meskipun sudah makan (polifagia), sering merasa haus (polidipsi), sering buang air kecil (poliuria), badan mudah lemah (malaise) dan pandangan kabur (blurred vision).
Menjaga Kesehatan Imun
- Istirahat yang cukup (tidur malam 8 jam per hari, tidur siang minimal 1 jam per hari)
- Berolahraga minimal 30 menit setiap hari
- Hindari merokok karenaradikal bebas akibat rokok memicu kematian sel tubuh sehat lebih cepat
- Konsumsi madu karena madu bersifat antiinflamasi, antibakteri, antimutagenik, antidiabetik, antivirus, antijamur, membantu penyembuhan luka.
- Berhijamah atau berbekam
- Konsumsi makan makanan yang kaya akan vitamin D seperti minyak ikan dan susu
Referensi
- Ahmed et al., 2018. Honey as a Potential Natural Antioxidant Medicine : An Insight into its Molecular Mechanisms of Action. Oxid Med Cell Longev, DOI : 10.1155/2018/8367846
- Aranow, C., 2011. Vitamin D and the Immune System. J Investig Med. Vol.59(6), DOI : 10.231/JIM..0b013e1821b8755
- Da Silveira, M.P., 2020. Phsysical Exercise as a Tool to Help the Immune System against COVID-`9 : An Integrative Review of the Current Literature, DOI : 10.1007/s10238-020-00650-3